Langkah kaki berdansa kecil sekeliling Gelombang ria menghampiri nyaring Mereka menarik, tidak sekali Seakan mengajak untuk menari Pun ikut saja, pikirku Sebelum lenyap dalam sepi
Terka satu-satu jawaban Rasakan pikiran, rasuk menggerayang Tak ubahnya pecundang diriku Kerap menekan jiwa dalam bayang
Lambat laun mulai jelas Diamkan sejenak hingga panas Mereka menarik mengajak menari Pun ku ikut hingga lenyap Nanti
Dentum jarum menyapu waktu Terus berputar namun arah tak ku tahu Tahan sesak tiap nafasnya Dibawah bayang gundah gulana
Ini aku, seorang bocah tak bertuan Coba cari kebenaran, tentang aku dan kehidupan Tak ku sentuh kasih bunda, tak jua kenal ayahanda Siapa aku? Darimana asalku? Terus bertanya, namun sunyi yang menjawab
Mereka ceria lengkap, saat sedihku menatap Adilkah menurutmu walau seorang hamba? Adilkah jika bahagia dalam peluk orang tua?
Dentum jarum menyapu waktu Terus berputar, seiring diri refleksikan biru Aku, bocah tak bertuan Terus jalani kehidupan, dengan sepi menjadi teman