Laman

Saturday, May 21, 2011

Penantian Atas Keyakinan

Kadang ku berpikir, kenapa senang sekali aku berjalan di lorong panjang buram, tanpa kejelasan, meski ku percaya di ujung sana kan ku temukan cahaya. Kadang ku rasa capai jika hitungkan langkah tersimpan di belakang, ini lama, sungguh lama! Tapi benarkah begitu? Apa hanya karna diri ini kurang bersabar?

Yang ku butuhkan adalah terang di gelap ini, tapi mengapa coba cari sumbernya yang lain? Bukankah ada mancis? Atau setidaknya lentera? Ya, mungkin itu jawabnya, mereka sementara! Dan hanya bisa sinari pandanganku, sedangkan yang aku butuhkan adalah cahaya, yang sinari seluruh duniaku!

Manusia ini munafik, orang ini naif, tolol! Tapi lelaki ini punya keyakinan tinggi! Berani! Kau buktikan pada dunia, kau akan mampu tatap mata kejamnya! Kau buktikan pada Sang Pelita, kau mampu temukan dia! Tapi mungkin cari dulu, kunci sebuah kesabaran!

Kamu! Ya, kamu! Sekali kutemu tak kan lagi aku masuk lorong itu, begitu pun yang lain, kubiarkan mata ini menjagaku dari keras hujatan barbar, agar tak panas telinga terbakar mendengar.

Yah, bersabar pun lagi.

Andreas Bastian

Monday, May 16, 2011

Kubalas Senyum Itu

Sesosok tubuh menari lesu
Berpandang kosong pun baring indah
Rasuki pikiranku dalam langkah tergontai
Di lantai gelap bergetah merah

Sadari cakap palsumu
Di balik pandanganku
Tapi kumaafkan sudah
Wanita bermata sayu
Seiring belati mencumbu

Oh sayangku
Kau cantik dalam tidurmu
Tak usah takut! Ini bukan mimpi

Selamat tidur sayang (Yang berbaring indah)
Ini akan jadi memorimu
Hingga nanti kita bertemu

Namun mengapa?
Kurasa senyum bahagia
Mengapa?
Bukankah ia yang ku puja?

Ha ha ha

Tidak!
Aku tak apa, aku yakin!

Ya, aku yakin!
Andreas Bastian

Saturday, May 14, 2011

Konfidensi

Ku lihat seorang anak
Terduduk sepi dikamarnya
Lamunkan sesuatu
Tiap hari
Tiap waktu
Meski langsar sebelumnya

Pandang anak itu
Gambarkan goresan abu-abu
Dalam secarik lembaran
Mungkin suatu tersamarkan

Ku lihat seorang anak
Khayalkan impian
Sungguhpun limun cakrawala
Tak putus 'kan harapan
Dalam rumit kehidupan

Andai saja ku tahu
Tiap hari
Tiap waktu
Hal yang ia senyumkan

Andreas Bastian

Friday, May 13, 2011

I Must Be Better Than Before!


Dalam hidup seseorang , ketika dalam usahanya yang terpikirkan adalah "Gue harus lebih baik dari dia!" Maka buat gue, usaha dia sia-sia, mungkin dia berhasil melampaui orang tersebut, tapi kesia-siaan yang gue maksud adalah, dia sama saja belajar untuk tidak menjadi diri sendiri.

TIAP ORANG BERBEDA! Menjadikan orang lain sebagai 'inspirasi' yang lebih baik dari diri sendiri emang sah-sah aja, tapi bukan berarti 'menargetkan' orang itu sebagai acuan kita untuk jadi lebih baik, karena kita berbeda, dan pasti cara kita menjalani hidup pun berbeda, mungkin lo bakal jadi lebih hebat, mungkin jauh lebih hebat dari orang itu, tapi tanyakan diri sendiri "Apa gue masih menjadi diri gue sendiri? Atau gue ini adalah replika orang itu?" Lihat musisi yang terkenal namun sempat di cap plagiator oleh orang lain? Itupun sudah bisa dijadikan contoh.

Maksud gue, mengukur orang tuk menjadikan kita lebih terpacu membuat sesuatu yang lebih baik itu sah saja, tapi jangan sampai membandingkan dan menargetkan orang itu di dalam pacu kita tuk menjadi yang lebih baik. Sekali lagi, Mindset adalah dasar dari tingkah hidup kita, jadi pikiran yang seharusnya ditanamkan ke otak adalah "Gue harus lebih baik dari sebelumnya!"

Kalau kata Andra And The Backbone "..jalanmu bukan jalanku..." Haha

Andreas Bastian