Laman

Thursday, August 30, 2012

Ratu Pelarian


Cleopatre:
Ku melangkah dalam asingku
Dengan peluh berteriak! Sambut keraguan bertahan
Ku melangkah dalam asingku
Seiring deru ombak tuntun larik jejakku
Menemukanmu, takdirku

Caesar:
Matamu cabut kengerian malam
Pesonamu kuburkan segala kebisingan
Oh Ratu Rupawan, biarkan aku datang!
Sebagai Raja untuk mendampingimu

Cleopatre:
Jangkau kilau kebahagiaan, sentuh!
Dimana sinar cinta seakan siap menjadi nyata
Akankah kamu?

Caesar:
Kan ku genggam indahnya untukmu!
Oh Ratu Rupawan, percayalah dalam tatapanku!
Karena kebahagiaan itu hidup dalam dirimu

Andreas Bastian

Wednesday, August 29, 2012

Beberapa Elemen Utama Dalam Seni Rupa #mencobabelajar

(Tulisan ini gue ambil setelah membaca beberapa artikel/sumber, singkatnya adalah kesimpulan yang bisa gue ambil sebagai bahan buat pelajaran gue entar :D)





Titik Dan Garis


Titik adalah unsur dasar yang terkecil dalam seni rupa. Titik bisa menjadi pusat perhatian bila berkumpul ataupun berbeda warna. Titik adalah sebuah awal untuk memulai sesuatu karya, bahkan akhir dari sebuah karya seni rupa. Titik yang membesar dapat disebut dengan Bintik.

Garis adalah kumpulan ataupun penghubung dua atau lebih titik menjadi satu dimensi. Dalam bidang seni, garis merupakan unsur tertua dalam menunjukkan emosi.
Semua garis memiliki karakter yang memancar dari bentuk yang ada. Beberapa karakter garis, yaitu:


-    Garis Horizontal: Tenang, feminim, diam, pasif, kaku. Sebagai contoh adanya gambaran garis horizontal yang menenangkan dapat diamati melalui fenomena alam pantai.
-         Garis Vertikal: Maskulin, kuat, gagah, kokoh. Contoh, Monumen Nasional yang berbentuk vertikal dengan puncak berupa kobaran api dari bahan emas, tampil dengan kuat dan megah.
-         Garis Diagonal: Menarik perhatian atau sesuatu yang dapat menarik perhatian seseorang.

Garis memiliki peran yang sangat penting dalam seni dan desain, karena garis memiliki peran ganda, yaitu sebagai goresan nyata sehingga menghasilkan nilai tersendiri dan sebagai garis semu yang membantu membentuk keindahan dalam sebuah karya seni.
Potensi garis nyata, bisa memberikan ekspresi gerak masa pada obyek tertentu, dapat memberikan nilai ekspresi bila dikuasai suasana, sentuhan , alat dan warna.
Garis juga dapat memberikan kesan tekstur kasar ataupun halus, juga dapat memberikan sugesti dalam menggaris batas atau membuat kontur, bahkan dalam beberapa goresan saja sebuah bentuk dapat tercipta, sehingga garis dapat memberikan kesan ekonomis dalam seni. Garis pun dapat menciptakan terang atau gelap dalam mengarsir dan juga memiliki kemampuan komunikasi seperti, kode, huruf-huruf, lambang dan lain sebagainya.

Potensi garis semu, bisa memberikan kesan seolah-olah terdapat/terlihat ada garis, walaupun sebenarnya tidak ada sama sekali. Garis disini berfungsi sebagai batas ruang, batas warna ataupun batas obyek-obyek lain yang seolah-olah dibatasi garis. Kesan tersebut dapat muncul karena adanya bayangan gelap karena cahaya.


Bidang dan Bentuk


Bidang adalah salah satu unsur seni rupa yang merupakan gabungan dari beberapa garis dan memiliki kesan dua dimensi, menyatakan permukaan dan memiliki ukuran.

Bentuk dalam pengertian bahasa berarti bangun atau bentuk plastis. Bangun ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental dan lain sebagainya.  Sedangkan bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai atau peran dari benda tersebut.

Tekstur
Tekstur dalam seni rupa dapat berarti nilai raba atau suatu sifat permukaan dalam sebuah karya seni rupa, baik nyata ataupun semu. Penggunaan tekstur dalam seni rupa mungkin tidak terlalu penting, namun hal ini dapat memberikan nilai lebih dan kesan tertentu dalam karya senirupa tersebut.

Terdapat dua jenis testur, yaitu Optikal dan Taktikal. Tekstur Optikal adalah tekstur yang hanya dapat kita lihat, sedangkan Taktikal yang dapat kita sentuh.

Untuk sebuah komposisi yang menggunakan berbagai tekstur agar serasinya sebuah karya, selalu memperhitungkan tekstur berat dan tekstur ringan. Dalam lukisan, tekstur sering dijumpai pada lukisan abstrak.

Motif  dan Pola
Pemahaman dasar tentang motif dan pola dapat dijelaskan apabila terdapat sebuah garis lengkung, maka garis tersebut dapat dianggap sebagai suat motif garis lengkung. Jika garis tersebut diulang-ulang secara simetris, maka diperoleh gambar lain yang didapat dari garis lengkung yang mendapat pengulangan itu yang disebut dengan pola.

Sehingga, motif dapat diartikan sebagai elemen pokok dalam seni ornamen, bentuk dasar dalam penciptaan atau perwujudan  bentuk ornamen. Sedangkan pola adalah hasil susunan atau pengorganisasian motif-motif tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu.

Andreas Bastian

Sunday, August 12, 2012

Buka Mata Terhadap Realita



 Masing-masing individu emang punya standar mereka sendiri untuk menerima sesuatu. Tapi bukan dengan jaman/waktu! Kenapa gue bilang gitu? Karena sering gue lihat orang-orang yang suka mencibir akan hal-hal yang baru, yang tidak "sreg" dengan mereka, ataupun membuat mereka risih. Gak masalah sih karena kita semua punya hak untuk merasa nyaman. Tapi bukan berarti dengan terganggunya rasa hak itu, kita berhak mengusik hal-hal lain yang sedang terjadi di kehidupan/lingkungan kita, maksud gue ditujukan kepada orang yang "fanatik" terhadap sesuatu yang lampau, atau bahkan sampai "anti" dengan yang baru.

Buat yang fanatik, oke lah kalian punya keidealisan sendiri (idealisme dalam hal tertentu) tapi gue kasian ngeliatnya karena, lo seperti terjebak, maksud gue kenapa lo ga coba realistis juga didalam ke-idealis-an lo itu? Menurut gue, bukankah lebih baik dan "cool" ketika lo adalah seorang yang open-minded? Idealis itu sah-sah aja dan bagus, tapi bagaimana dengan realitas yang ada? Hidup berprinsip sih menurut gue jawaban yang pas.

Menurut gue juga, kita gak akan bisa menghindari sang waktu dan jaman yang berjalan. Tapi bagaimana caranya kita tetap mengikuti "perjalanan" sang waktu tanpa mengubah diri kita yang sebenarnya? Ya, coba berpikir lebih terbuka dan dewasa itu gak ada salahnya kan?

Dan buat yang anti, ckck.. Ngapain sih sob kita segitunya pake anti-anti? Kalo enggak ya cukup bilang engga aja sih, jangan sampai jadi orang munafik kedepannya lah, kita kan gatau jalan didepan kita itu jurang, buntu, atau lurus-lurus aja? Nanti kalau ada sesuatu hal dari lo yang bisa menjadi "mainstream" di lingkungan, daerah, bahkan negara dan di"anti"kan oleh orang lain gimana tuh?

Penyikapan! Itu yang gue maksud! Misalnya, seperti berjalan di siang hari, dimana matahari sangat terik, apa lo bisa ngendaliin tuh matahari? Engga kan? Tapi kan lo bisa pakai penutup yang lain, agar setidaknya mengurangi radiasi langsung, atau tambahan payung buat mengurangi rasa panas akibat teriknya itu.


Karena menurut gue, kita gak akan bisa mengendalikan realita tapi kita masih bisa menyikapi! Kita gak akan bisa menghindari kenyataan tapi bisa mengubah masa depan! Jalani sajalah dengan pikiran yang lebih terbuka, tanpa menghilangkan arti definisi diri kita sendiri. xD


Andreas Bastian

Friday, August 3, 2012

I Think.. #11

"Jaman sekarang apa yang lo lihat diluar hanyalah tipuan yang semakin menipu.."

Andreas Bastian

I Think.. #10

"Orang yang ahli dalam suatu hal, akan memperhatikan kedetilan hal tersebut lebih detil daripada orang lain dan mengomentari hal yang bukan masalah besar bagi orang lain, karena dia lebih tahu dan mengerti.."

Andreas Bastian

A Real-Fake Or A Fake-Real?


Sore ini gue dipusingkan dengan dua buah kata yang setelah coba gue pikirkan, gue ga nemuin bentuk nyata dari kata-kata itu.

"Kebenaran Absolut" dua kata sederhana, yang sebenernya kalo lo coba pikirin, lo ga nemu apa itu?!

Pada dasarnya bukankah sebuah ke-Absolutan terhadap sesuatu, baru bisa didapatkan dari kesepakatan seluruh anggota yang sedang membahas hal tersebut? Dalam hal Musyawarah, ini mungkin bisa disebut Mufakat. Sedangkan tiap kelompok bahkan individu memiliki alasan mereka tersendiri atas pandangan mereka-yang gue yakin pasti berbeda satu sama lain (Keberagaman Pendapat). Bener gak? Banyak contoh yang bisa diambil dan yang teraneh adalah dalam keberagaman agama (kata "keberagaman" aja menurut gue udah aneh, buat agama yang diyakini sangat benar) pun bisa diambil contoh yang berkaitan dengan si "Kebenaran Absolut" ini.

Terus balik lagi ke dalam hal Kebenaran, yang identik dengan sesuatu yang baik (yang menurut gue juga relatif) dan sesuai dengan aturan (yang bentrok dengan kebebasan), bener gak?  Nah, tapi Kebenaran Absolut itu apa? Apakah benar-benar ada? Apa sejatinya hanya bernasib sama dengan Kebenaran yang pada "umum"nya-dengan respon menyedihkan seperti "hmm, benar kok..." atau "gak salah kok..."-itu?

 
Guru les gue sempat gue tanyakan hal ini, yang mungkin terlihat bingung juga (karena ia menyatakan sebelumnya benar ataupun salah itu relatif, tapi kemudian ia menyebutkan adanya kebenaran yang absolut), lalu ujungnya? Ujung-ujungnya ia membawa agama dan Tuhan yang berada diatas semuanya itu. Bitch please, gak "makul" banget coy jawabannya! Gue sedang mempertanyakan sesuatu yang "they believe it's alive", yang kebanyakan mereka yakini!-PADAHAL, bila ditanyakan pendapatnya tentang "kebenaran-kebenaran kecil" yang lain, belum tentu sependapat (balik lagi ke hal Keberagaman Pendapat kan tuh, haha).


Lo tau gak? Jawaban kaya-kaya gitu tuh, kaya jenis-jenis jawaban GOD OF THE GAPS! Membawa kata "Tuhan" sebagai jawaban atas pertanyaan yang lo gak bisa jawab! Menurut gue, kalo gak bisa dijawab/direalisasikan berarti fake! Atau gak ada. Terus kenapa masih percaya? Lo tau fairytale kan? Lo percaya akan kenyataannya? Kalo iya, gimme some real evidences! Kalo gak, why'd you still believe?

Andreas Bastian