Laman

Monday, June 10, 2013

Mimpi-Mimpimu

Mimpi dan usaha itu seimbang, gaboleh enggak.
Makin besar mimpinya, harus makin keras dong usahanya.

Mimpi dan dirimu itu satu, karena semua darimu.
Apa yang kamu impikan, mendefinisikan pemikiranmu. Apa yang kamu usahakan, mendefinisikan kamu.

Tapi apapun itu Tuhan dan Keberuntungan tetap sejalan.
Keberuntunganmu adalah jarakmu dengan Tuhanmu.

Doaku hanyalah,
Biarkan ku kejar hal yang ku cinta, hingga terdiam mati ku tak bernyawa..
Biarkan ku jaga cinta mereka, hingga tak ada sesuatu lagi yang aku punya..

Andreas Bastian

Monday, June 3, 2013

Musafir

Saat ini ku berjeda dari rutinitas kehidupan sebagai mahasiswa. Disini, tepat di kasurku, berdialog dengan diri sendiri, hanya saja ku rekam kata-katanya dalam sebuah tulisan, disini.

Tidak memiliki sesuatu bentuk untuk apa yang akan menjadi arah dalam tiap barisnya, entah, tapi jemari tak bisa ku hentikan keinginannya yang terus menari menekan huruf dalam kumpulan keyboard notebook.

Seperti tersesat yah? Ya, memang mungkin definisinya begitu malam ini.

Tidak, memang begitu! Memang itu yang ku rasakan. Apa?

Entahlah, tapi terkadang disaat kita sedang sangat ingin mencapainya, obsesi tinggi terhadap pencapaian nafsumu, mimpimu, masalahmu hingga cintamu, kamu ingin berhenti tapi kamu tak bisa, akhirnya kamu putuskan tuk jeda. Kadang terlena, kadang tak bisa (bahkan istirahatmu palsu) sehingga apapun itu, kamu gelisah.

Kamu, kita, terombang-ambing dalam ombak laut luas, tak tertangkap mata dimana tepinya. Kamu, kita, tersesat! Sadarkah kita? Aku merasakannya, hanya merasakannya.

Jika tahu begitu, mungkin tak ku tinggalkan negriku. Jika tahu begitu, mungkin ku tetap disana bersama dengan udaranya. Tapi mungkin yang itu, belum tentu yang ini.

Jika dengan ini ku menjadi tahu yang lain, ku melewati batasnya kan? Menjadi sesuatu yang lebih. Jika dengan ini ku mengalami yang lebih buruk dan lebih indah, mendapatkan yang tak terencana.
Tapi mungkin yang ini, belum tentu yang itu.

Tapi biarlah semua berputar sesukaNya, karna pada akhirnya waktu kan memakannya satu persatu.

Dan sebelum semuanya habis, ku 'kan menunggu, sebuah refleksi abstrakmu, kemana ia akhrinya bermuara? Ku 'kan menunggu kebusukkan diriku, berapa lama hingga ini tercium?

Dan sebelum semuanya habis, tidak sabar aku melihat, bagaimana cerita hidup kita nanti? Masa depanmu, masa depanku. Mimpimu, mimpiku. Kekonyolan yang kita semua perbuat, bersama-sama atau tanpa saksi mata. Kemana semua hal itu akan memudar? Kedewasaan dirimu, dan semua luka hati, bagaimana itu 'kan terobati? Sangat menyenangkan melihatnya berakhir seperti memulainya.

Semua yang tersedia disini, memang seru. Semua jenis emosimu bermain disini!

Di sebuah tempat dimana kita bertemu, di sebuah tempat dimana kita tersesat, dengan keindahan sukacita, amarah, penyesalan, dendam, penasaran, ketulusan, iri hati, sayang dan cinta.

Di sebuah taman bermain yang Ia ciptakan. Di sebuah taman bermain yang kita sebut Kehidupan.

Andreas Bastian