Yang ku butuhkan adalah terang di gelap ini, tapi mengapa coba cari sumbernya yang lain? Bukankah ada mancis? Atau setidaknya lentera? Ya, mungkin itu jawabnya, mereka sementara! Dan hanya bisa sinari pandanganku, sedangkan yang aku butuhkan adalah cahaya, yang sinari seluruh duniaku!
Manusia ini munafik, orang ini naif, tolol! Tapi lelaki ini punya keyakinan tinggi! Berani! Kau buktikan pada dunia, kau akan mampu tatap mata kejamnya! Kau buktikan pada Sang Pelita, kau mampu temukan dia! Tapi mungkin cari dulu, kunci sebuah kesabaran!
Kamu! Ya, kamu! Sekali kutemu tak kan lagi aku masuk lorong itu, begitu pun yang lain, kubiarkan mata ini menjagaku dari keras hujatan barbar, agar tak panas telinga terbakar mendengar.
Yah, bersabar pun lagi.
Andreas Bastian
No comments:
Post a Comment