Manusia, apa definisi dari kata itu?
Kitab-kitab suci mengatakan mereka adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainya, karena mereka punya AKAL PIKIRAN dan BUDI PEKERTI. Lalu mengapa masih banyak manusia-yang-dengan-kelebihannya-di-banding-makhluk-lain itu masih tertutup pemikirannya?
Manusia adalah makhluk yang terpintar bukan? Lalu mengapa masih banyak dari mereka tak mau berpikir atau memikirkan hal-hal yang 'sedikit' ganjil di dunia ini? Manusia makhluk terpintar bukan? Lalu mengapa mereka tidak menerima mitos-mitos yang berkembang tapi malah sangat percaya dengan cerita-cerita yang telah mendoktrin? Mungkin tidak semuanya, hanya saja SEBAGIAN BESAR dari mereka seperti itu.
Lalu katanya manusia adalah makhluk yang terlahir dengan hak asasi yang terbawa bersama mereka. Apa maksudnya? Apa maksudnya dengan fakta bahwa sebagian manusia yang berkedudukan tinggi menindas kebebasan orang? Mengapa sebagian dari mereka menghalang-halangi bahkan melarang sesamanya berjalan di jalan yang telah di pilihnya? Hanya karena ia memilih arah yang berbeda dari para mayoritas di persimpangan jalan? Mengapa ia yang telah memilih arah ke kiri ditarik 'tuk mengikut mereka yang ke kanan?
Apa mereka yang mayoritas merasa jalan mereka sudah benar karena banyak yang setuju dengan pilihan mereka? Yakin? Lalu bagaimana dengan para minoritas yang mengambil jalan yang berbeda? Pastikah mereka menuju jurang? Yakin? Atas dasar apa kalian menentukan garis finis sang minoritas? Dan atas dasar apa pula kalian menentukan garis finis kalian wahai mayoritas?
Tidakkah kalian mencoba berpikir dengan AKAL mu, para manusia? Salahkah mereka yang menjalani hidup dengan terus memakai logika, fakta, dan wawasan? Bukankah kita ini manusia, yang memiliki AKAL sehingga malah seharusnya berlaku seperti itu?
Andreas Bastian
No comments:
Post a Comment